Hai temen.. Apa Kabarrr..
Semoga sehat terus ya.. Bisnisnya, Kerjaannya, Rutinitasnya semoga slalu diberi keberkahan..aamiin

Waktu itu persis menginjak pertengahan semester I di kelas XII, seperti pada umumnya. Waktu semester I di kelas XII anak SMA dipenuhi dengan kesibukan dan kegalauan. Sibuk cari info sana-sini, baik itu tentang pekerjaan dimasa depan, maupun tentang perguruan tinggi favorit. Galaunya, ya mikirin nilai, karena kalah saing dengan yanglain, atau galau mau jadi apa yaa.. masih banyak pengaruh dari sana-sini.

Satu persatu kaka kelas dari berbagai Perguruan Tinggi masuk kelas, ngasih pengarahan, pencerahan seputar bagaimana sih prosfek dan bakal jadi apasih klo masuk jurusan ini, jurusan itu.. Padahal nyatanya, yang ane rasain pas udah lulus mah.. aduh.. hidup dijaman sekarang harus bisa lentur, banyak yang ga korelasi, semua serba dituntut fleksible hehe sampai peraturan-peraturan aja bisa fleksible hehe. Tapi, bukan itu yang mau diceritain.

Dengan nilai yang pas-pasan dan kadang klo ada nilai gede juga suka ngerasa banyak hokinya. Ane udah sadar diri duluan, yang punya nilai bagus itu tidak hanya temen-temen dari sekolah ini! yang mau lanjut keperguruan tinggi jurusan ini, itu bukan cuma darisini! yang mau naik jabatan juga banyak! yang masih pengangguran juga banyak! yang udah jadi orang hebat juga ga kalah banyak! Indonesia itu luas! Indonesia itu jadi idaman orang luar negeri juga. selain sumberdaya yang melimpah, orang Indonesia juga kebanyakan lebih menghargai WNA daripada WNI sendiri. 

Saat-saat menjelang akhir ini, ane nentuin arah. Harus kemana? harus jadi apa? gimana sama cita-cita yang sedari dulu diidam-idamkan?
Galau, bener-bener galau dah! Dulu, pas lagi rame sama G*yus T*mbun*n, ane jujur pengen masuk Sekolah Tingginya. Terus pas ada sodara bilang klo dari Geologi itu bisa banyak uang, kerjanya banyak diluar ruangan, mikir juga mau kesana, liat kaka tingkat yang udah lulus terus jadi asisten orang penting dipemerintahan, mau juga. Tapi, dari sekian banyak itu, ga satupun yang diambil, bukan karena semua itu salah, salahnya cuma di niat! apa niatnya? niatnya cuma ingin cepet kaya! cepet punya ini itu! padahal, gatau sekeras apa itu usahanya, perjalanannya, dan proses apa yang udah dilalui! Kan bahaya klo orang udah mau hasil enak tanpa mau dan tahu kerja keras?!

Alhamdulillah, setelah share sana sini. Ada juga yang ngasih masukannya itu PAS banget! Kenapa pas? Karena sekarang yang menjalani ngerasa, sangat berarti segala dukungan dan masukannya dari Ibu. Terima kasih Bu ({}). Saat oranglain bilang, kamu harus jadi ini itu, kamu harus jadi orang hebat, kamu harus ambil jurusan ini biar jadi orang hebat, kamu harus ambil jurusan ini biar jadi orang yang bermanfaat, kamu harus begini bergitu. Ibu cuma bilang, "Zar, Nizar gausah jadi apa yang orang lain mau, Nizar punya cita-citakan? Jadilah apa yang Nizar mau dengan penuh Tanggung Jawab! Tekuni apa yang Nizar suka dengan penuh Tanggung Jawab! Jadilah yang terbaik dibidang itu, dan harus jadi orang yang bermanfaat bagi sesama dan lingkungan!"

Alhamdulillah dengan dukungan dari berbagai pihak, keluarga, temen dan Atas seizin Alloh SWT sekarang terasa ringan menjalani hidup. Satu persatu mulai terbuka. Bukan karena segalanya sudah ada, tapi karena semua dijalani dengan penuh kebahagiaan karena semua pilihan atas keinginan sendiri. Bukan karena gengsi, bukan karena oranglain.

Akhirnya merubah haluan, tadinya yang dikejar itu nilai, nilai, dan nilaaaiii. Pokoknya gimana caranya dapet nilai bagusss dan setelah share sana sini ternyata, nilai yang ada diselembar kertas itu bukan tolak ukur segalanya, bukan jaminan bisa sukses hidup dan keterima kerja. Masih banyak faktor lain yang dirasa penting, ada orang yang terfokus pada nilai, tapi lupa dengan praktek, silaturahmi, bangun relasi, jejaring dimana-mana. Maka, tidak aneh jika sekarang setahun setelah lulus, ane liat temen yang dulunya nilainya jauh diatas rata-rata ada yang masih nganggur. Malah ada yang curhat, klo dia itu ngerasa nyesel karena cuma nyari nilai, nyempurnain nilai, udah pokoknya klo nilai bagus, orang juga bakal banyak yang nyari! Begitu kerennya temen satu ini. Adalagi yang bener-bener belajar dan kebetulan orangtuanya udah jadi orang hebat. Jadi pas, orang hebat sama orang hebat. Tapi ada juga temen yang lulusnya diakhir, dia udah punya tim yang luar biasa. Punya agensi properti syariah, luar biasa. Dia sudah bisa memberi banyak manfaat. Lebih jelasnya, inshaaAlloh nanti mau wawancara beliau.

Oiya, klo ane dengan nilai yang ada diambang rata-rata, ngerasa sadar diri banget. Ane rubah haluan, tujuan bukan nilai tapi jadi orang yang bermanfaat melalui jalur wirausaha tapi klo kepentok sekepentok pentoknya sama modal, ane harus bisa kepake kerja juga. Akhirnya waktu itu, mumpung masih punya status sebagai penuntut ilmu, lah ilmu kok dituntut yoo.. salah ilmu apa? hihi.

Nyoba kerja disana sini, bangun relasi sama orang-orang, pokoknya sama semua orang, mulai dari tukang parkir harus jadi temen. Malah ada temen sama keluarga saking sayangnya terus berulang kali bilang "Zar, kewajiban km itu sekarang kuliah yang bener, bukan kerja atau usaha, sampe ada izin, alpa gtu di transkip nilai!". Tapi ada juga yang bilang gini, "Zar, kewajiban km sekarang itu belajar, dan belajar itu ga harus diruangan. Ilmu banyak diluar. Yang ga sekolahpun banyak yang lebih pinter dan lebih jujur! Bohong klo orang semakin tinggi ilmu itu semakin sombong, biasanya yang memang berisi dan memahami itu ga banyak tingkah".

Oiya, ngomong-ngomong bangun relasi dan jejaring. Jadi inget quote di foto ini
liem sioe liong nizaryuma.blogspot.co.id
Hidup, yaaa namanya hidup ga lepas dari gundah dan galau merana yaa.. ehehe. Dikala semangat lagi down, ane paling seneng sama film-film ini:
3 idiot

laskar pelangi

sang pemimpi

the billionaire

Semua menceritakan tentang bagaimana memperjuangkan mimpi, dengan segala keterbatasan, dengan segala kekurangan, kita punya cita yang harus kita perjuangkan. Sukses itu relatif, sukses setiap orang tentu berbeda. tapi kerja keras dan doa itu pasti!

Semoga bermanfaat sahabat :)

NB: Jika dirasa ada yang kurang, silahkan beri masukan. Jika dirasa bermanfaat, silahkan share :)

Kanan atau Kiri atau Lurus?

Hai temen.. Apa Kabarrr..
Semoga sehat terus ya.. Bisnisnya, Kerjaannya, Rutinitasnya semoga slalu diberi keberkahan..aamiin

Waktu itu persis menginjak pertengahan semester I di kelas XII, seperti pada umumnya. Waktu semester I di kelas XII anak SMA dipenuhi dengan kesibukan dan kegalauan. Sibuk cari info sana-sini, baik itu tentang pekerjaan dimasa depan, maupun tentang perguruan tinggi favorit. Galaunya, ya mikirin nilai, karena kalah saing dengan yanglain, atau galau mau jadi apa yaa.. masih banyak pengaruh dari sana-sini.

Satu persatu kaka kelas dari berbagai Perguruan Tinggi masuk kelas, ngasih pengarahan, pencerahan seputar bagaimana sih prosfek dan bakal jadi apasih klo masuk jurusan ini, jurusan itu.. Padahal nyatanya, yang ane rasain pas udah lulus mah.. aduh.. hidup dijaman sekarang harus bisa lentur, banyak yang ga korelasi, semua serba dituntut fleksible hehe sampai peraturan-peraturan aja bisa fleksible hehe. Tapi, bukan itu yang mau diceritain.

Dengan nilai yang pas-pasan dan kadang klo ada nilai gede juga suka ngerasa banyak hokinya. Ane udah sadar diri duluan, yang punya nilai bagus itu tidak hanya temen-temen dari sekolah ini! yang mau lanjut keperguruan tinggi jurusan ini, itu bukan cuma darisini! yang mau naik jabatan juga banyak! yang masih pengangguran juga banyak! yang udah jadi orang hebat juga ga kalah banyak! Indonesia itu luas! Indonesia itu jadi idaman orang luar negeri juga. selain sumberdaya yang melimpah, orang Indonesia juga kebanyakan lebih menghargai WNA daripada WNI sendiri. 

Saat-saat menjelang akhir ini, ane nentuin arah. Harus kemana? harus jadi apa? gimana sama cita-cita yang sedari dulu diidam-idamkan?
Galau, bener-bener galau dah! Dulu, pas lagi rame sama G*yus T*mbun*n, ane jujur pengen masuk Sekolah Tingginya. Terus pas ada sodara bilang klo dari Geologi itu bisa banyak uang, kerjanya banyak diluar ruangan, mikir juga mau kesana, liat kaka tingkat yang udah lulus terus jadi asisten orang penting dipemerintahan, mau juga. Tapi, dari sekian banyak itu, ga satupun yang diambil, bukan karena semua itu salah, salahnya cuma di niat! apa niatnya? niatnya cuma ingin cepet kaya! cepet punya ini itu! padahal, gatau sekeras apa itu usahanya, perjalanannya, dan proses apa yang udah dilalui! Kan bahaya klo orang udah mau hasil enak tanpa mau dan tahu kerja keras?!

Alhamdulillah, setelah share sana sini. Ada juga yang ngasih masukannya itu PAS banget! Kenapa pas? Karena sekarang yang menjalani ngerasa, sangat berarti segala dukungan dan masukannya dari Ibu. Terima kasih Bu ({}). Saat oranglain bilang, kamu harus jadi ini itu, kamu harus jadi orang hebat, kamu harus ambil jurusan ini biar jadi orang hebat, kamu harus ambil jurusan ini biar jadi orang yang bermanfaat, kamu harus begini bergitu. Ibu cuma bilang, "Zar, Nizar gausah jadi apa yang orang lain mau, Nizar punya cita-citakan? Jadilah apa yang Nizar mau dengan penuh Tanggung Jawab! Tekuni apa yang Nizar suka dengan penuh Tanggung Jawab! Jadilah yang terbaik dibidang itu, dan harus jadi orang yang bermanfaat bagi sesama dan lingkungan!"

Alhamdulillah dengan dukungan dari berbagai pihak, keluarga, temen dan Atas seizin Alloh SWT sekarang terasa ringan menjalani hidup. Satu persatu mulai terbuka. Bukan karena segalanya sudah ada, tapi karena semua dijalani dengan penuh kebahagiaan karena semua pilihan atas keinginan sendiri. Bukan karena gengsi, bukan karena oranglain.

Akhirnya merubah haluan, tadinya yang dikejar itu nilai, nilai, dan nilaaaiii. Pokoknya gimana caranya dapet nilai bagusss dan setelah share sana sini ternyata, nilai yang ada diselembar kertas itu bukan tolak ukur segalanya, bukan jaminan bisa sukses hidup dan keterima kerja. Masih banyak faktor lain yang dirasa penting, ada orang yang terfokus pada nilai, tapi lupa dengan praktek, silaturahmi, bangun relasi, jejaring dimana-mana. Maka, tidak aneh jika sekarang setahun setelah lulus, ane liat temen yang dulunya nilainya jauh diatas rata-rata ada yang masih nganggur. Malah ada yang curhat, klo dia itu ngerasa nyesel karena cuma nyari nilai, nyempurnain nilai, udah pokoknya klo nilai bagus, orang juga bakal banyak yang nyari! Begitu kerennya temen satu ini. Adalagi yang bener-bener belajar dan kebetulan orangtuanya udah jadi orang hebat. Jadi pas, orang hebat sama orang hebat. Tapi ada juga temen yang lulusnya diakhir, dia udah punya tim yang luar biasa. Punya agensi properti syariah, luar biasa. Dia sudah bisa memberi banyak manfaat. Lebih jelasnya, inshaaAlloh nanti mau wawancara beliau.

Oiya, klo ane dengan nilai yang ada diambang rata-rata, ngerasa sadar diri banget. Ane rubah haluan, tujuan bukan nilai tapi jadi orang yang bermanfaat melalui jalur wirausaha tapi klo kepentok sekepentok pentoknya sama modal, ane harus bisa kepake kerja juga. Akhirnya waktu itu, mumpung masih punya status sebagai penuntut ilmu, lah ilmu kok dituntut yoo.. salah ilmu apa? hihi.

Nyoba kerja disana sini, bangun relasi sama orang-orang, pokoknya sama semua orang, mulai dari tukang parkir harus jadi temen. Malah ada temen sama keluarga saking sayangnya terus berulang kali bilang "Zar, kewajiban km itu sekarang kuliah yang bener, bukan kerja atau usaha, sampe ada izin, alpa gtu di transkip nilai!". Tapi ada juga yang bilang gini, "Zar, kewajiban km sekarang itu belajar, dan belajar itu ga harus diruangan. Ilmu banyak diluar. Yang ga sekolahpun banyak yang lebih pinter dan lebih jujur! Bohong klo orang semakin tinggi ilmu itu semakin sombong, biasanya yang memang berisi dan memahami itu ga banyak tingkah".

Oiya, ngomong-ngomong bangun relasi dan jejaring. Jadi inget quote di foto ini
liem sioe liong nizaryuma.blogspot.co.id
Hidup, yaaa namanya hidup ga lepas dari gundah dan galau merana yaa.. ehehe. Dikala semangat lagi down, ane paling seneng sama film-film ini:
3 idiot

laskar pelangi

sang pemimpi

the billionaire

Semua menceritakan tentang bagaimana memperjuangkan mimpi, dengan segala keterbatasan, dengan segala kekurangan, kita punya cita yang harus kita perjuangkan. Sukses itu relatif, sukses setiap orang tentu berbeda. tapi kerja keras dan doa itu pasti!

Semoga bermanfaat sahabat :)

NB: Jika dirasa ada yang kurang, silahkan beri masukan. Jika dirasa bermanfaat, silahkan share :)

No comments:

Post a Comment