Hai apa kabar?

Semoga temen-temen selalu ada dalam keberkahan..


Sekarang ane mau nyoba nulis pandangan tentang karir, mungkin pandangan kita berbeda tapi ngga apa-apa, semoga dengan banyaknya pandangan yang berbeda semakin mengayakan kita aamiin

Beberapa tahun terakhir ini, ada beberapa sodara yang minta pandangan mengenai karir anaknya, harus kemana, harus jadi apa? dan masih banyak lagi pertanyaan seputar masadepan si anak, tapi sederhananya, ane yakin banget jadi apapun, rezekinya pasti ada, semua sudah diatur dengan sempurna. Tapi, syari'atnya dengan cara gimana.


Dewasa ini, era ini.. sudah sangat mesra dengan namanya persaingan. Sebelum kita berada dalam kandungan Ibupun sudah bersaing, dibangku pendidikan bersaing, setelah lulus bersaing mendapatkan atau menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri atau oranglain. Sampai menjelang matipun kita akan terus bersaing. Bersaing dengan apapun!

Dalam bernegarapun tak luput dari persaingan. Banyak sekali intrik yang dilakukan negara-negara untuk bisa menancapkan pengaruhnya dinegaralain. Seperti perang candu antara Inggris dengan Dinasti Qing, perang candu ini bermula dari perselisihan dagang antar kedua negara. Saat ini, terjadi peperangan di Timur Tengah yang telah memakan jutaan korban jiwa. Sebut saja Suriah, berita yang muncul adalah murni terjadi karena perang sodara. Namun, didalamnya terdapat kepentingan besar antara negara Barat, Eropa dengan Rusia dalam penguasaan energi. Dinegera kita juga tak kalah sengitnya. Bulan-bulan kemarin tepatnya tanggal 14 Juni 2016 BNN menemukan modus baru penyelundupan narkotika jenis sabu kristal yang dimasukan kedalam tiang pancang berbahan baja, yang sulit dideteksi dengan sinar x-ray karena ketebalan besinya. Selain itu, tidak adanya udara yang tembus membuat anjing pelacakpun sulit menemukannya. Serangan demi serangan terus masuk ke negeri kita.

Persaingan akan semakin berat, dengan jumlah pengangguran dan lulusan sekian banyak dan lowongan pekerjaan tidak sebanding. Banyak orang menyalahkan sistem, tapi bukan sistem yang salah. Sistem dibuat untuk menata agar lebih teratur, jikalaupun ada sistem yang tidak berpihak atau tidak mewakili kebenaran, itu salah si pembuat sistem. Jikalau sistem dirasa sudah tidak mengenakan lagi, periksalah siapa yang menjalankan dan terlibat dalam sistem itu? Gak sedikit kok orang yang bisa jadi PNS tanpa nyogok, tapi disisilain gak sedikit juga orang yang tau agama tapi nyogok buat jadi PNS. Mau kerja di perusahaan juga seperti itu, ada yang masuk dengan cara ngasih uang ke calo, ada juga yang masuk tanpa ngasih ke calo. Masuk sekolahpun sekarang banyak yang namanya siswa titipan, tapi dilain sisi banyak siswa yang masuk tanpa dititipkan. Sekarang tinggal memilah, kita ingin berada pada posisi yang mana? Anda bebas memilih dengan segala resikonya.

Sekarang, jadilah diri sendiri. Kita bisa melihat setiap tahun terjadi kelulusan di SMK, D1, D2, D3, D4, S1, S2, S3. Jangan lupakan juga lulusan-lulusan sebelumnya yang belum terserap dunia kerja. Semua siap bersaing! Suply demand nya apakah sebanding atau malah tidak sebanding? Jika tidak sebanding bagaimana? Jangan salahkan negara, jangan salahkan pemerintah, jangan salahkan pengusaha, jangan mencari kambing hitam, kita lebih baik introspeksi diri saja. Sekarang ini, sangat lumrah apabila ada seorang yang kuliah bertaun-taun dijurusan apa kerjanya dibagian apa, dengan alasan keadaan sekarang seperti ini, daripada ngga kerja mending ini aja, daripada nganggur mending disini aja. Jadi, tujuan selama ini menuntut ilmu itu untuk apa? untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan atau yang penting kuliah dulu terus nanti? gimana nanti aja yang penting sudah punya gelar? atau mau jadi Presiden, Dokter, Guru, Pengusaha? Silahkan terjemahkan dan perjuangkan.

Sekarang sudah saatnya jadi apa yang Anda inginkan, bukan oranglain. Persaingan sudah semakin berat. Janganlah silau dengan hasil yang didapat oranglain dan kita langsung mengikutinya tanpa tahu bagaimana susah payah, jatuh bangun orang itu menggapainya. Semua berproses, tidak ada sesuatu didunia ini yang bisa didapat dengan cara yang instant, jikapun ada maka itu takan bertahan lama. Karena semua harus dibangun dengan benar, mulai dari penguatan pondasi. Belajar dan terus belajar dari setiap masalah yang datang. Setiap masukan dan kritik, untuk semakin menguatkan dan membuka wawasan. Terbuka terhadap setiap masukan, kebenaran itu tidak hanya dimiliki oleh kita sendiri, melainkan orang disekitar kitapun punya gagasan yang luar biasa, ambil yang baiknya. Pintar-pintarlah untuk memilih.

Sudah terlalu banyak generasi yang tergadai oleh keadaan saat ini, bagaimana generasi diciptakan untuk cepat kerja, cepat menghasilkan, tapi cepat pula dilupakan dan diasingkan. Saat ini, sudah begitu lumrah seorang berjuang hanya untuk mempertahankan dirinya sendiri. Banyaknya ungkapan seperti 'jangankan untuk oranglain, untuk diri sendiripun sudah sulit', pandangan seperti ini semakin memperparah keadaan. Semakin membatasi kreatifitas kita untuk berkembang dan mengembangkan.

Sekarang, jadilah diri sendiri, jadilah apa yang kamu inginkan! Bukan menjadi robot oranglain. Teringat sebuah ungkapan "rencanakan hidupmu, atau selamanya kamu akan ada dalam rencana hidup oranglain". Jadilah apa yang kamu inginkan, karena persaingan semakin berat. Banyak sekali faktor yang mendukung seseorang untuk bisa sukses, dan sukses setiap orangpun berbeda-beda. Semoga kita segera menemukan dan menularkan sukses kita kepada sesama.

Sekarang ini, jika kita hanya melihat apa yang bisa dilakukan oranglain untuk kita, tanpa kita coba memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk oranglain. Menuntut dan terus menuntut hak tanpa menunaikan kewajiban. Bersiaplah berada digarda tengah atau belakang. 

Dengan keadaan seperti saat ini, persaingan semakin berat. Jika kita tidak mengetahui dan mengasah apa potensi kita. 

Bersiaplah disusul oleh orang yang tau dan terus mengasah potensinya. Ane percaya, banyak anak muda indonesia yang lebih hebat dari apa yang sudah ada sekarang, tapi banyak dari mereka belum mengetahui dan mengenali potensi yang dimilikinya. Banyak yang memiliki potensi luar biasa dibidang produksi tapi bekerja dibidang keuangan, banyak yang memiliki potensi dibidang seni tapi bekerja dibidang pertanian. Semua itu bukan hal yang tidak bagus, namun akan lebih baik jika bekerja sesuai dengan passion. Meskipun semua dapat diasah, bukankah sesuatu yang kita cintai dan kita nyaman melakukannya, lebih bisa membuat kita semakin produktif dan kreatif menelurkan karya demi karya? Ane sangat yakin klo generasi kita ini sangat hebat, sangat kuat! Tapi, banyak dari generasi kita yang belum mengetahui potensi diri, akhirnya.. Potensinya tidak bisa dikeluarkan, dan terus terkubur seiring dengan berlalunya jaman.

Jika ada teman yang memikirkan sesuatu diluar pemahaman, atau dirasa konyol. Dukung, bantu dia untuk merealisasikannya. Bukan membunuh imajinasi dan cita-citanya! Bisa jadi hal tersebut jadi hal yang luar biasa dimasadepan. Hampir semua hal yang kita nikmati saat ini, itu adalah hal mustahil dimasalalu atau hanya sekedar imajinasi liar yang dicemooh banyak orang. Karena semua adalah sulit sebelum menjadi mudah.

Banyak temen ane yang kuliah tapi dia gak tau mau jadi apa, dan selalu bilang. Gimana nanti. Padahal masadepan itu tidak lain adalah hari ini. Masadepan yang baik hanyalah dampak dari apa yang kita lakukan setiap hari. Bagaimana akan mendapatkan masadepan yang baik jika kita hanya menunggu datang masadepan yang baik itu, bukan melakukan usaha yang bisa mendatangkan masadepan yang baik itu?

Banyak sekali cara yang dilakukan guna memenangkan persaingan, ada yang dengan cara belajar dan terus belajar, terus membuat prestasi, terus mengembangkan relasi, terus mencari pengalaman, dan masih banyak cara lainnya. Tapi kembali lagi, daripada bersaing dengan sesama, lebih baik kita berkolaborasi. Sukses dan menyukseskan.

Kembali lagi, apa yang sebenarnya kita cari? uang, ketenaran, jabatan, atau ketenangan? Silahkan, sekali lagi Anda yang bisa menajwabnya.

Pada akhirnya, tiada yang lebih diharapkan selain bisa mengenali diri sendiri, mengenali apa kelebihan dan kekurangan sehingga Anda tahu dimana harus ditempatkan. Jadilah apa yang Anda inginkan. Bukan Robot buatan orang-orang yang memiliki banyak kepentingan! Anda berhak memperjuangkan cita-cita Anda sendiri! dan Andapun berhak sukses dengan cara Anda sendiri!

Jangan hiraukan apa yang orang miliki, fokus terhadap apa yang bisa kita perbuat. Kaya atau Miskin sama-sama ujian. Jangan iri dengan apa yang didapatkan orang, karena Rezeki sejatinya bukan apa yang dimiliki tapi apa yang kita nikmati.


Jika dirasa ada yang kurang, silahkan beri masukan. Jika dirasa bermanfaat, silahkan share :)
Semoga bermanfaat :)


Sumber gambar: https://tyaprasetya88.wordpress.com/page/3/

Jadilah apa yang Anda inginkan!


Hai apa kabar?

Semoga temen-temen selalu ada dalam keberkahan..


Sekarang ane mau nyoba nulis pandangan tentang karir, mungkin pandangan kita berbeda tapi ngga apa-apa, semoga dengan banyaknya pandangan yang berbeda semakin mengayakan kita aamiin

Beberapa tahun terakhir ini, ada beberapa sodara yang minta pandangan mengenai karir anaknya, harus kemana, harus jadi apa? dan masih banyak lagi pertanyaan seputar masadepan si anak, tapi sederhananya, ane yakin banget jadi apapun, rezekinya pasti ada, semua sudah diatur dengan sempurna. Tapi, syari'atnya dengan cara gimana.


Dewasa ini, era ini.. sudah sangat mesra dengan namanya persaingan. Sebelum kita berada dalam kandungan Ibupun sudah bersaing, dibangku pendidikan bersaing, setelah lulus bersaing mendapatkan atau menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri atau oranglain. Sampai menjelang matipun kita akan terus bersaing. Bersaing dengan apapun!

Dalam bernegarapun tak luput dari persaingan. Banyak sekali intrik yang dilakukan negara-negara untuk bisa menancapkan pengaruhnya dinegaralain. Seperti perang candu antara Inggris dengan Dinasti Qing, perang candu ini bermula dari perselisihan dagang antar kedua negara. Saat ini, terjadi peperangan di Timur Tengah yang telah memakan jutaan korban jiwa. Sebut saja Suriah, berita yang muncul adalah murni terjadi karena perang sodara. Namun, didalamnya terdapat kepentingan besar antara negara Barat, Eropa dengan Rusia dalam penguasaan energi. Dinegera kita juga tak kalah sengitnya. Bulan-bulan kemarin tepatnya tanggal 14 Juni 2016 BNN menemukan modus baru penyelundupan narkotika jenis sabu kristal yang dimasukan kedalam tiang pancang berbahan baja, yang sulit dideteksi dengan sinar x-ray karena ketebalan besinya. Selain itu, tidak adanya udara yang tembus membuat anjing pelacakpun sulit menemukannya. Serangan demi serangan terus masuk ke negeri kita.

Persaingan akan semakin berat, dengan jumlah pengangguran dan lulusan sekian banyak dan lowongan pekerjaan tidak sebanding. Banyak orang menyalahkan sistem, tapi bukan sistem yang salah. Sistem dibuat untuk menata agar lebih teratur, jikalaupun ada sistem yang tidak berpihak atau tidak mewakili kebenaran, itu salah si pembuat sistem. Jikalau sistem dirasa sudah tidak mengenakan lagi, periksalah siapa yang menjalankan dan terlibat dalam sistem itu? Gak sedikit kok orang yang bisa jadi PNS tanpa nyogok, tapi disisilain gak sedikit juga orang yang tau agama tapi nyogok buat jadi PNS. Mau kerja di perusahaan juga seperti itu, ada yang masuk dengan cara ngasih uang ke calo, ada juga yang masuk tanpa ngasih ke calo. Masuk sekolahpun sekarang banyak yang namanya siswa titipan, tapi dilain sisi banyak siswa yang masuk tanpa dititipkan. Sekarang tinggal memilah, kita ingin berada pada posisi yang mana? Anda bebas memilih dengan segala resikonya.

Sekarang, jadilah diri sendiri. Kita bisa melihat setiap tahun terjadi kelulusan di SMK, D1, D2, D3, D4, S1, S2, S3. Jangan lupakan juga lulusan-lulusan sebelumnya yang belum terserap dunia kerja. Semua siap bersaing! Suply demand nya apakah sebanding atau malah tidak sebanding? Jika tidak sebanding bagaimana? Jangan salahkan negara, jangan salahkan pemerintah, jangan salahkan pengusaha, jangan mencari kambing hitam, kita lebih baik introspeksi diri saja. Sekarang ini, sangat lumrah apabila ada seorang yang kuliah bertaun-taun dijurusan apa kerjanya dibagian apa, dengan alasan keadaan sekarang seperti ini, daripada ngga kerja mending ini aja, daripada nganggur mending disini aja. Jadi, tujuan selama ini menuntut ilmu itu untuk apa? untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan atau yang penting kuliah dulu terus nanti? gimana nanti aja yang penting sudah punya gelar? atau mau jadi Presiden, Dokter, Guru, Pengusaha? Silahkan terjemahkan dan perjuangkan.

Sekarang sudah saatnya jadi apa yang Anda inginkan, bukan oranglain. Persaingan sudah semakin berat. Janganlah silau dengan hasil yang didapat oranglain dan kita langsung mengikutinya tanpa tahu bagaimana susah payah, jatuh bangun orang itu menggapainya. Semua berproses, tidak ada sesuatu didunia ini yang bisa didapat dengan cara yang instant, jikapun ada maka itu takan bertahan lama. Karena semua harus dibangun dengan benar, mulai dari penguatan pondasi. Belajar dan terus belajar dari setiap masalah yang datang. Setiap masukan dan kritik, untuk semakin menguatkan dan membuka wawasan. Terbuka terhadap setiap masukan, kebenaran itu tidak hanya dimiliki oleh kita sendiri, melainkan orang disekitar kitapun punya gagasan yang luar biasa, ambil yang baiknya. Pintar-pintarlah untuk memilih.

Sudah terlalu banyak generasi yang tergadai oleh keadaan saat ini, bagaimana generasi diciptakan untuk cepat kerja, cepat menghasilkan, tapi cepat pula dilupakan dan diasingkan. Saat ini, sudah begitu lumrah seorang berjuang hanya untuk mempertahankan dirinya sendiri. Banyaknya ungkapan seperti 'jangankan untuk oranglain, untuk diri sendiripun sudah sulit', pandangan seperti ini semakin memperparah keadaan. Semakin membatasi kreatifitas kita untuk berkembang dan mengembangkan.

Sekarang, jadilah diri sendiri, jadilah apa yang kamu inginkan! Bukan menjadi robot oranglain. Teringat sebuah ungkapan "rencanakan hidupmu, atau selamanya kamu akan ada dalam rencana hidup oranglain". Jadilah apa yang kamu inginkan, karena persaingan semakin berat. Banyak sekali faktor yang mendukung seseorang untuk bisa sukses, dan sukses setiap orangpun berbeda-beda. Semoga kita segera menemukan dan menularkan sukses kita kepada sesama.

Sekarang ini, jika kita hanya melihat apa yang bisa dilakukan oranglain untuk kita, tanpa kita coba memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk oranglain. Menuntut dan terus menuntut hak tanpa menunaikan kewajiban. Bersiaplah berada digarda tengah atau belakang. 

Dengan keadaan seperti saat ini, persaingan semakin berat. Jika kita tidak mengetahui dan mengasah apa potensi kita. 

Bersiaplah disusul oleh orang yang tau dan terus mengasah potensinya. Ane percaya, banyak anak muda indonesia yang lebih hebat dari apa yang sudah ada sekarang, tapi banyak dari mereka belum mengetahui dan mengenali potensi yang dimilikinya. Banyak yang memiliki potensi luar biasa dibidang produksi tapi bekerja dibidang keuangan, banyak yang memiliki potensi dibidang seni tapi bekerja dibidang pertanian. Semua itu bukan hal yang tidak bagus, namun akan lebih baik jika bekerja sesuai dengan passion. Meskipun semua dapat diasah, bukankah sesuatu yang kita cintai dan kita nyaman melakukannya, lebih bisa membuat kita semakin produktif dan kreatif menelurkan karya demi karya? Ane sangat yakin klo generasi kita ini sangat hebat, sangat kuat! Tapi, banyak dari generasi kita yang belum mengetahui potensi diri, akhirnya.. Potensinya tidak bisa dikeluarkan, dan terus terkubur seiring dengan berlalunya jaman.

Jika ada teman yang memikirkan sesuatu diluar pemahaman, atau dirasa konyol. Dukung, bantu dia untuk merealisasikannya. Bukan membunuh imajinasi dan cita-citanya! Bisa jadi hal tersebut jadi hal yang luar biasa dimasadepan. Hampir semua hal yang kita nikmati saat ini, itu adalah hal mustahil dimasalalu atau hanya sekedar imajinasi liar yang dicemooh banyak orang. Karena semua adalah sulit sebelum menjadi mudah.

Banyak temen ane yang kuliah tapi dia gak tau mau jadi apa, dan selalu bilang. Gimana nanti. Padahal masadepan itu tidak lain adalah hari ini. Masadepan yang baik hanyalah dampak dari apa yang kita lakukan setiap hari. Bagaimana akan mendapatkan masadepan yang baik jika kita hanya menunggu datang masadepan yang baik itu, bukan melakukan usaha yang bisa mendatangkan masadepan yang baik itu?

Banyak sekali cara yang dilakukan guna memenangkan persaingan, ada yang dengan cara belajar dan terus belajar, terus membuat prestasi, terus mengembangkan relasi, terus mencari pengalaman, dan masih banyak cara lainnya. Tapi kembali lagi, daripada bersaing dengan sesama, lebih baik kita berkolaborasi. Sukses dan menyukseskan.

Kembali lagi, apa yang sebenarnya kita cari? uang, ketenaran, jabatan, atau ketenangan? Silahkan, sekali lagi Anda yang bisa menajwabnya.

Pada akhirnya, tiada yang lebih diharapkan selain bisa mengenali diri sendiri, mengenali apa kelebihan dan kekurangan sehingga Anda tahu dimana harus ditempatkan. Jadilah apa yang Anda inginkan. Bukan Robot buatan orang-orang yang memiliki banyak kepentingan! Anda berhak memperjuangkan cita-cita Anda sendiri! dan Andapun berhak sukses dengan cara Anda sendiri!

Jangan hiraukan apa yang orang miliki, fokus terhadap apa yang bisa kita perbuat. Kaya atau Miskin sama-sama ujian. Jangan iri dengan apa yang didapatkan orang, karena Rezeki sejatinya bukan apa yang dimiliki tapi apa yang kita nikmati.


Jika dirasa ada yang kurang, silahkan beri masukan. Jika dirasa bermanfaat, silahkan share :)
Semoga bermanfaat :)


Sumber gambar: https://tyaprasetya88.wordpress.com/page/3/

No comments:

Post a Comment