Pada dasarnya, setiap manusia butuh pengakuan. Tapi pengakuan seperti apa?
Banyak yang terjerumus dengan pujian, karena pujian lebih banyak melemahkan dari pada menguatkan diri seseorang.



Pujian dapat membuat seorang baik menjadi "merasa". Pujian dapat meluluhkan akhlak yang zuhud menjadi riya. "PUJIAN" jika dihilangkan huruf P akan menjadi UJIAN. 

Saat ini, sungguh dengan adanya banyak jalur untuk berinteraksi melalui berbagai media dan salah satu tolak ukur orang yang dianggap hebat adalah banyaknya pujian, banyaknya "like, love, follow atau reetwet". Awal posting mau berbagi kebahagiaan, berbagi ilmu, berbagi pengalaman, berbagi segala kebaikan malah jadi menunggu datang pujian. Astagfirulloh. Sungguh, kita lebih butuh dikoreksi dan didoakan daripada dipuji. Terlebih lagi jika dipuji didepan banyak orang. Harus pandai mengingat bahwa kita itu bukan siapa-siapa. Tidak ada daya dan upaya melainkan segalanya adalah kehendak Alloh SWT.

Selamat Pagi,
Renungan untuk penulis
Astagfirulloh..Astagfirulloh..Astagfirulloh..

Selamat menunaikan sholat subuh bagi teman yang menjalankan.

Semoga hari ini penuh dengan keberkahan aamiin

Kita lebih butuh didoakan daripada dipuji

Hai temen-temen..
Apa kabar?

Kenapa ya waktu pertama kali jualan suka malu-malu?
Keinginan dan tekad sudah ada tapi sering merasa canggung untuk berjualan. Padahal itu merupakan salah satu sunnah.

Perdana, karena ini yang pertama kali jadi wajar kali ya jika masih merasa malu untuk berjualan. Ada rasa gimanaaa gtu  klo ada pertanyaan dari temen kita "kamu sekarang jualan?". Beragam sekali anggapan jika kita berjualan. Kembali ke pertanyaan diatas, kenapa ya semangat jualan produk sendiri kadang rasa malunya lebih besar? Tapi klo jual produk oranglain kita lebih berani untuk menawarkan? Apakah ini merupakan suatu perasaan yang lumrah?

Rasa malu atau gengsi memang sering dirasakan tatkala kita baru mau memulai usaha, tapi ketika berbenturan dengan kebutuhan, rasa malu itu bisa perlahan memudar. Atau dengan terciptanya omzet yang menghasilkan profit luar biasa. Bisa juga merubah yang tadinya gengsi malah jadi bergengsi dan lebih berani untuk tampil, lalu membranding dirinya sebagai yang terbaik dibidang tersebut. Kenapa harus membranding diri? Nanti akan dibahas diartikel lain yaa.

Banyak sekali hal yang melatar belakangi kenapa malu berjualan produk sendiri ketika pertama usaha, diantaranya:
- Merasa klo jualan itu memalukan
- Beranggapan klo berjualan itu harus selalu menawarkan secara langsung
- Takut dibilang kere
- Takut dijauhi temen
- Atau karena lebih bangga bisa bantu besarin produk oranglain?

Dan masih banyak ketakutan-ketakutan lainnya, menurut temen-temen sendiri, kenapa berjualan  harus malu-malu? :)

Semangat Pagi,
Semoga bermanfaat :)







Kenapa MENJUAL produk oranglain bisa HABIS-HABISAN.. Tapi jual PRODUK SENDIRI GENGSIAN?

Untuk memulai bisnis diperlukan mental baja, karena harus siap berhadapan dengan namanya resiko. Baik itu resiko kehilangan modal yang sudah di investasikan, atau resiko lainnya. Tapi jangan dulu mundur, dengan berbisnis Anda bisa mendapatkan sebaliknya. Bisa mendapat penghasilan berkali-kali lipat dari apa yang telah diinvestasikan dan tentunya Anda bisa lebih super power dalam membantu orang yang berada disekitar Anda.


Tahun 2017 ini, Kementerian Koperasi dan UKM mengadakan program bagi pelaku bisnis. Namanya Program Wirausaha Pemula melalui e-Proposal. Dikutip dari industry.co.id 

"Tahun ini Kementerian Koperasi menargetkan 1.200 Wirausaha Pemula. Pihaknya menganggarkan modal awal bagi wirausaha pemula sebesar Rp 13 juta per orang," Kata Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Braman Setyo di kantornya, Jumat (13/1/2017).

Lanjutnya, program tersebut merupakan amanat RPJM 2015 sampai 2019 yang menargetkan 1 juta wirausaha baru. Dan Kementerian Koperasi dan UKM mendapatkan alokasi 24.800 wirausaha baru.
Calon wirausaha melalui lomba proposal bisnis yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang SDM.
"Mulai tahun ini akan diberlakukan dengan pola e-proposal melalui website,"
Adapun persyaratannya yaitu:


1.Secara individu memiliki rintisan usaha produktif minimal usahanya berjalan 6 bulan sampai 3 tahun.
2.Belum pernah mendapat bantuan sejenis dari Kementerian Koperasi dan UKM
3.Maksimal usia 45 tahun.
4.Pendidikan minimal SLTA
5. Memiliki rencana usaha/bisnis plan.



Mudah bukan?

Anda merasa informasi ini tidak bermanfaat bagi Anda? Maka sebarkan, kerabat dan orang yang berada disekitar Anda mungkin sangat membutuhkan informasi ini. Terima kasih. Semangat pagi! semangat berbagi!


Semoga bermanfaat, :) 


Butuh modal untuk pengembangan usaha? Yuk ikuti program Wirausaha Pemula