PERTARUNGAN BISNIS MODEL
CEO Words

Senin, 24 Oktober 2016


Beberapa bulan yang lalu, kita dikejutkan dengan demo supir taksi yang terjadi di Jakarta. Para supir Blue Bird protes atas maraknya armada Taksi Online. Uber dan Grab berhasil mengambil bagian besar dari market taksi di jabodetabek.
Jika kita melihat kasus diatas, kita akan menemukan sebuah fakta baru dalam dunia bisnis. Produknya sama : layanan taksi berbayar. Namun yang berubah bagaimana Grab dan Uber mengubah bisnis modelnya.
Blue Bird sebagai perusahaan taksi konvensional memiliki pola bisnis model sebagai berikut : supirnya adalah karyawan bluebird, kendaraannya adalah milik bluebird, perawatan kendaraan menjadi tanggung jawab blue bird dan kendaraan harus diparkir di pool blue bird.
Konsep bisnis konvensional ini membuat Blue Bird harus mengeluarkan investasi yang tidak sedikit. Maka perlu puluhan tahun lebih bagi Blue Bird untuk mencapai jumlah armada yang ada saat ini.
Uber dan Grab Taxi memiliki pendekatan bisnis model yang berbeda, keduanya sama-sama melayani layanan transportasi berbayar, namun mereka mengubah "resources" yang semula milik sendiri menjadi "partnership". Keduanya memutuskan untuk : gak perlu punya kendaraan sendiri, supir gak perlu karyawan, gak perlu perawatan dan gak perlu menyediakan lahan parkir. Semuanya bermitra. Mereka memutuskan menjadi media platform yang hanya mempertemukan penumpang dan pengendara. Lalu mengaturnya agar nyaman dan terstandardisasi.
Maka, pertempuran sudah tidak lagi pada produknya. Produknya sama-sama saja. Kita sebagai penumpang merequest armada, lalu kita diantar ke tujuan dan membayar. Sistem argo pun berjalan. Namun disini, rendahnya cost dari uber menyebabkan harga argo taksi online lebih murah dari taksi konvensional. Sekali lagi, peperangan terjadi pada bisnis modelnya.
*****
Di dunia kuliner, kita mengenal gerai cepat saji yang menjamur di Indonesia. KFC dan McD. Dahulu, keduanya memutuskan untuk menjadi restoran "dine in", atau makan di tempat. Bagi generasi 1980an seperti Saya, makan di KFC merupakan hiburan keluarga yang mahal momennya.
Namun sekarang, makan di gerai cepat saji sudah masuk dalam "makan harian". Jika Anda lapar dan dalam perjalanan, ya sudah ke KFC saja. Jadi bukan lagi aktivitas makan "rekreasi". Harganya pun sudah tergolong terjangkau.
Pola ini menyebabkan KFC dan McD masuk dalam makanan primer. Karena bukan lagi wahana makan rekreasi, market KFC dan McD tidak masalah jika harus memakannya di rumah, di kendaraan atau di kantor. Maka "dine in" bukan lagi menjadi "Value Proposition" dari kedua gerai ini.
Kedua gerai ini langsung mengubah bisnis modelnya, mari kita lihat beberapa tanda-tanda berikut ini :
1. Keduanya membangun gerai yang ramah drive-through. Jadi Anda bisa pesan sambil berkendara, tidak perlu turun dari mobil.
2. Keduanya kini menusatkan perhatiannya pada kanal delivery. Baik 14045 ataupun 14042. Bahkan keduanya telah serius membangun aplikasi pesan antar yang komprehensif. Mudah bagi pelanggan untuk pesan makanan dimana saja.
3. Keduanya mulai membangun divisi catering. Terutama KFC yang sangat agresif memperkenalkan unit cateringnya di pintu depan mereka. Bahkan mereka membangun divisi catering ini secara serius, untuk melayani acara ulang tahun atau syukuran di rumah-rumah pelanggannya, KFC menyediakan tenda, speaker dan badutnya. Lengkap dan serius.
4. Keduanya mulai membangun gerai yang tidak terlalu besar. Hal ini sangat mencolok pada gerakan McD ketika membuka gerai di Semplak Bogor. Kapasitas kursi dine in nya terhitung sangat kecil. Ini adalah bahasa bahwa mereka gak berharap banyak yang "dine in".
Namun kita bisa melihat armada pesan antarnya yang sangat banyak. Gerakan ini seakan menunjukkan bahwa McD bukan sedang membangun gerai, dia sedang membangun dapur untuk melayani pesan antar di area sekitaran sempalak atau Bogor Barat.
5. Keduanya saat ini memiliki divisi Cafe. Ini adalah bahasa bahwa Anda tidak perlu merencanakan dine in di McD. Gak perlu makan besar. Ngopi-ngopi dan nongkrong-nongkrong juga boleh.
Terlihat jelas ya, produknya sama : sama-sama Ayam pake nasi. Tetapi bisnis modelnya berbeda. Yang dahulu kanal salesnya dipusatkan di dine in, sekarang menjadi kanal delivery.
*****
Telkom Indonesia membangun jaringan kabel diseluruh negeri. Mereka hadir pada awalnya sebagai jejaring komunikasi fix line phone di Indonesia. Darisanalah mereka mendapatkan revenue stream yang luar biasa. Sekian puluh juta rumah di Indonesia kemudian membayar tagihan telepon rutin setiap bulannya.
Zaman berubah, teknologi GSM membuat jejaring fix line ditinggalkan. Walau akhirnya market GSM masih berada di Telkom Group dengan Telkomselnya, tetapi jajaran manajemen Telkom harus berfikir keras akan asset infrastruktur yang mereka sudah bangun di negeri ini.
Melalui jaringan kabel dan tiang-tiang Telkom, Telkom kemudian merubah bisnis model mereka. Kali ini, perubahan terjadi pada produk dan sedikit penambahan di infrastruktur. Telkom kemudian membangun produk triple play : layanan telepon rumah + TV berlangganan + internet dalam 1 layanan : IndieHome.
Dengan 300ribu an, satu rumah dapat menikmati layanan indiehome. Kecepatan internet melalui serat optik ini rata-rata dipakai di 10 MBps. Tidak hanya itu, pelanggan juga bisa menikmati UseeTV dan tidak lupa produk lama sang telepon fix line.
Bisnis modelnya berubah. Perusahaannya sama, jaringannya sama, tiang-tiangnya sama. Tapi yang dijual berbeda. Layanan berbeda.
*****
Sekalian Saya bahas tentang Telkomsel. Jika kita mengingat bagaimana Telkomsel hadir, pada awalnya perusahaaan raksasa seluler ini hadir dengan produk voice dan text messaging. Maka Telkomsel mengambil penghasilan yang besar di air time dan sms text.
Seiring teknologi informasi yang berkembang, kini kita dengan mudah dapat menggunakan WA untuk berkomunikasi dengan teks. Bahkan whatsapp call pun memudahkan kita untuk komunikasi dengan basis data kuota.
Maka Telkomsel perlahan bertransformasi dari perusahaan komunikasi menuju perusahaan digital. Perlahan Telkomsel mulai banyak menjual layanan data. Walau voice dan teks masih mengambil porsi lebih dari 50%, tetapi perubahan bisnis model ala Telkomsel sudah sangat terasa.
Perhatikan T-Cash, Telkomsel kemudian perlahan merambah industri payment. Lalu coba juga perhatikan produk-produk Telkomsel seperti blast sms. Semua itu menunjukkan bahwa ada penambahan varian produk pada bagian "Value Proposition" pada bisnis model.
*****
Perang bisnis model ini juga Saya sedang uji di bisnis stasiun TV. Dahulu program TV mencari revenue melalui placement iklan pada program, entah itu spot TVC ataupun super impose on screen saat program berlangsung. Makin banyak penonton dalam sebuah program acara TV, maka makin banyak pengiklan yang akan memasang iklan di program tersebut. Dan tinggilah income stasiun TV.
Maka programming akhirnya terus berfikir bagaimana menayangkan program yang hi-rating, supaya hi-income. Namun seiring perubahan jaman, fasilitas beriklan kini makin menantang.
Dengan posisi user facebook di angka hampir menuju 90 juta di Indonesia, maka layanan beriklan dari FB lebih menjanjikan. FB Ads kemudian memfasilitasi pengiklan untuk menentukan kepada siapa mereka mau menampilkan iklan yang dipasang.
Bagi pemasang iklan (perusahaan), memasang iklan di kanal digital lebih jelas sasarannya, lebih segmented, lebih terukur dan murah. Sedangkan stasiun TV pada umumnya hanya berbekal data analisis dari surveyor. Rating program anu sekian, kira-kira ditonton sekian orang, pada usia di range sekian. Semua adalah data perkiraan dari sampling. Dan bukan data solid.
Maka program TV kemudian harus sedikit mengubah bisnis modelnya. NET TV termasuk yang cukup cepat memahami ini. Hampir semua tayangan NET TV dapat dinikmati di kanal digital. Proses windowing program NET TV ini membuat sebuah program dapat diukur views nya secara digital. Seperti Youtube atau Zulu. Dan disanalah monetize dilakukan.
Para aktivis dunia broadcast juga mengubah cara mainnya. Dulu Production house mati-matian membangun sebuah program. Lalu dijual ke stasiuan TV. Saat ini, muncul PH2 kreatif yang membuat program tayangan pendek di kanal youtube. Mereka para youtubers kemudian mendadak menjadi miliarder dengan jutaan viewers di kanal youtube. Karena youtube akhirnya membayar mereka berdasarkan viewers. Dan youtube mendapatkan uang dari pengiklan. Youtube menjadi "stasiun TV" baru yang hadir tanpa konten, namun kontennya terus terusan ada, sekitar jutaan video permenit nya. Brrrrrr....
Perhatikan, pertarungannya pada bisnis model. Produknya mirip : tayangan bergerak dan bersuara yang ada di layar.
InsyaAllah, akan hadir program TV yang memiliki bisnis model yang berbeda.
*****
Di dunia edukasi bisnis, Saya pun merevolusi bisnis model yang ada. Biasanya seorang pendidik bisnis harus melakukan edukasi secara off air. Sehingga terjadi kebutuhan resources yang besar terhadap waktu dan dana.
Di titik waktu, seorang pendidik harus menyediakan waktu perjalanan yang tidak sedikit. Di titik keberjalanan materi, jika proses materinya beralur, maka seorang pendidik harus mendedikasikan waktunya dalam rentang waktu yang cukup panjang. Tak jarang seorang pendidik harus menyampaikan hal yang sama berulang dan berulang. Peserta pun harus menyediakan waktu belajar yang cukup panjang, dan biasanya berbenturan dengan weekend : jadwal bersama keluarga.
Di titik dana, pola pendidikan off air membutuhkan dana yang tidak sedikit. Harus sewa tempat, harus bayar transport dan akomodasi pembicara, harus bayar tim EO, dan sejumlah biaya lainnya.
Bisnis model edukasi bisnis diatas kemudian Saya ubah dengan pendekatan online ala duakodikartika.com, materi yang ada sebenarnya adalah materi ajar Saya di Offline, kemudian Saya rekam dan letakkan di platform khusus yang hanya dapat dilihat oleh member.
Untuk 99 track pengajaran berbeda topik, duakodikartika.com hanya mencharge sekitar 495.000,00 ke para peserta member. Dan 3000 orang lebih telah mendaftar di paltform ini. Mereka bisa belajar kapan saja dan dimana saja. Dan harganya sangat sangat murah, seperti mengikuti 99 seminar. Diskusi pun dapat disampaikan kapan saja melalui FB Group. Dan yang respon atas kasus bisnis pun bisa dari member yang ada. Positif. Sinergis. Dan lebih memudahkan.
Produknya sama : sama-sama layanan edukasi bisnis, namun bisnis modelnya diubah. Yang semula pengajaran langsung, saat ini berubah jadi pengajaran tidak langsung melalui kanal online. Pertumbuhan jaringan broadband di Indonesia, murahnya paket kuota, tersedianya banyak titik wifi gratis, smartphone yang makin murah, membuat bisnis model pembelajaran online menjadi relevan.
*****
Indonesia membutuhkan anak muda yang berani merevolusi bisnis model. Dunia berkembang pesat. Teknologi berkembang cukup pesat. Dan semua itu mengubah pola perilaku market. Terjadi perubahan pada cara Market berfikir, merasa dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Asas utama pasar yang tidak akan berubah adalah : pasar/pembeli akan mencari layanan yang lebih murah dan lebih banyak manfaatnya. Ini yang gak bisa dilawan.
Pengiklan di TV mulai merasakan ketidak efektifan iklan di TV, mereka mulai membagi budget iklannya ke kanal digital. Ini fakta.
Pengguna taksi merasakan layanan uber dan grab yang lebih murah dsri taksi konvensional. Dan ini tidak bisa dilawan. Penumpang berpindah.
Pengguna seluler tidak lagi banyak memakai voice call dan text messaging. Tidak mungkin Anda memaksa pasar untuk memakai sms sementara mereka bisa berkomunikasi murah via WA.
Maka, tidak ada lagi alasan untuk anti pada perubahan bisnis model.
Pertarungan tidak terjadi pada produk dengan produk. Tetapi antara bisnis model dengan bisnis model.
Semoga manfaat
CEO KeKe BusanaPengajar di sekolah bisnis duakodikartika.com

=========================
Informasi :
- Bagi yang ingin berlangganan tulisan Saya via whatsapp silakan kirim nama-domisili via WA ke 081288407094. Save nomor ini dengan nama Zid Club
- Bagi yang telah selesai membaca, mohon komem agar Saya dapat mengukur jumlah pembaca. Bagi sahabat yang menyukai tulisan ini, silakan klik likes. Dan jika menurut sahabat tulisan ini bermanfaat, silakan dishare. Tanpa perlu ijin.
- dipersilakan mengopaste tulisan ini asalkan disertai seluruh identitas penulis sampai bagian informasi.

PERTARUNGAN BISNIS MODEL

Allah telah berfirman :

" Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (QS. Al Baqarah [2]: 276).


Ini adalah hukuman di dunia bagi pelaku riba, yaitu Allah akan memusnahkan atau menghancurkan hartanya. “Menghancurkan”
iniada dua jenis:
Pertama, menghancurkan yang bersifat konkret. Misalnya pelakunya ditimpa bencana atau musibah, seperti jatuh sakit dan membutuhkan pengobatan (yang tidak sedikit). Atau ada keluarganya yang jatuh sakit serupa dan membutuhkan biaya pengobatan yang banyak. Atau hartanya terbakar, atau dicuri orang. Akhirnya, harta yang dia dapatkan habis dengan sangat cepatnya.
Kedua, menghancurkan yang bersifat abstrak, yaitu menghilangkan(menghancurkan)berkahnya. Dia memiliki harta yang sangat berlimpah, akan tetapi dia seperti orang fakir miskin yang tidak bisa memanfaatkan hartanya.
Dia simpan untuk ahli warisnya, namun dia sendiri tidak bisa memanfaatkan hartanya. (Lihat penjelasan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin di Syarh Riyadhus Shalihin,1/580 dan 1/1907).
Balasan Bagi Pelaku Riba dalam Al-Qur'an

Jujurlah saat kita bersikukuh dengan hutang, Apa hidup kita lebih tenang, lebih menikmati kekayaan tersebut ?
Manusia bisa merubah aturan yang haram jadi halal, yang riba jadi syar'i dengan menyisipkan dahlil pendekatan psikolog sehingga manusia lain meng - iyakan - atau mengikuti nya.
Namun, Aturan Allah tetap ,jelas dan tegas. Masihkah kita menyangkalnya?

Semoga bermanfaat dan bisa di share.
Jika tidak berkenan, abaikan saja.

Sumber : Postingan Harmoni Grup FB BELAJAR MENCIPTAKAN WIRAUSAHA TANPA UTANG RIBA

Balasan Bagi Pelaku Riba dalam Al-Qur'an



GENGSI? MAKAN DEH ITU GENGSI!
Di usaha kuliner saya pernah dicoba rekrut mahasiswa yang kerja paruh waktu 6 jam saja. Awalnya semangat, tapi ketika diterapkan kerja bareng-bareng, kalau pas meja depan kosong wajib membantu tim yang di dapur untuk nyuci piring atau mengepel lantai, satu persatu mundur dalam waktu satu bulan. Alesannya macem-macem, yang ada kuliah dadakan, ada yang ada praktikum susulan, ada yang sibuk di kegiatan mahasiswa dan alasan-alasan nggedabusss lainnya..
Awalnya sih semangat, tapi kalo suruh nyuci piring, ngepel lantai, ngelap meja... "hellllooooww guweh ini mahasiswa gitu loooh!! 
Kalau pas kerja kayak gitu ada temen kampus guweh ngelihat kan gengsiii gaesss!!"
Saya mah gak ambil pusing, banyak alesan dan banyak ngeluh silahkan pergi secepat-cepatnya.. kita mah gak butuh manusia yang makan gengsi. Biasa minta-minta uang sama orang tua, terus alesan mau belajar kerja, kotor sedikit sudah ngeluh seolah paling menderita sedunia!
Saya ingat tahun 1998 dulu waktu awal kuliah di UGM sambil memulai usaha, pulang kuliah sambil memboncengkan ayam-ayam hidup pakai keranjang dari bambu adalah hal biasa. Lain waktu tas punggung saya isinya celana gunung, batik, atau sticker yang saya jual keliling dari pintu-pintu kamar kos kawan, hingga setor di swalayan kopma-kopma di berbagai kampus. Dari sanalah saya mendapatkan rejeki halal yang bisa untuk membiaya kuliah saya hampir 6 tahun.. berdarah-darah iya, tapi nikmatnya luar biasa.. waktu wisuda saya bisa berdiri tegak di depan ibu, sambil menghadirkan sosok imaginer almarhum ayah saya, bahwa saya gak merepotkan ibu sejak mahasiswa sampai diwisuda.. ternyata bisa!
Apakah semua mahasiswa gengsian?
Aaah enggak ternyata.. 2016 ini saya masih menemukan mutiara-mutiara itu.
Hampir tiap bulan ada mahasiswi yang kuliah di Jerman dengan biaya sendiri mengirim uang 2 juta via paypall untuk #SedekahRombongan
Ketika saya tanya uangnya dari mana, dia menjawab yang membuat saya takjub

"Saya kuliah sambil kerja mas, di sebuah restoran, kadang di dapur motong-motong cabe, bawang, sampai bersih-bersih kaca. Saya enjoy kok mas, Alhamdulillah saya bisa rutin bersedekah tiap bulan"
Ada cerita kawan lain yang sedang mengambil kuliah S2 di Australia, setiap hari loper koran keliling pakai sepeda disana. Pagi yang dingin, dia kadang sholat subuh menggelar sajadah di pinggir jalan sebelum melanjutkan mengayuh sepedanya.
Ada juga mahasiswa yang rela jualan di minggu pagi selasar car free day, atau keluar masuk pasar mengambil batik terus dijualnya lewat instagram.
Gengsi? Gak bakal kenyang makan gengsi.. baru belajar kerja sudah gengsi tanpa jiwa mengabdi, besok kalau kerja mentalnya pasti hanya asal kerja, hanya ngejar duit gak ada passionnya..
Potongan koran yang saya temukan beberapa waktu lalu bikin takjub. Istri wakil walikota Malang bu Endang Taqiyyati yang berjualan di warung kampus UIN Maulana Malik Ibrahim, beliau tidak ingin hidup bermewah-mewah yang bisa menjadi penyebab suaminya korupsi.
Kalau di hatimu masih ada gengsi, buang ke laut jauh-jauuuh.. tenggelamkan sampai dasar lautan!
Jangan izinkan dia balik lagi jadi benih-benih kesombongan...

Salam,

Sumber : Grup FB Belajar Wirausaha Bareng Saptuari 

GENGSI? MAKAN DEH ITU GENGSI!

“BAGAIMANA MENJUAL SISIR KEPADA ORANG YANG BOTAK”


Sebuah perusahaan membuat tes terhadap tiga calon staf penjual barunya. Tesnya unik, yaitu: Menjual sisir di komplek Biara Shaolin!. Tentu saja, ini cukup unik karena para biksu di sana semuanya gundul dan tak butuh sisir. 

Kesulitan ini juga yang membuat calon pertama hanya mampu menjual satu sisir. Itupun karena belas kasihan seorang biksu yang iba melihatnya.

Tapi, tidak dengαn calon kedua. Ia berhasil menjual 10 sisir, ia tidak menawarkan kepada para biksu, tetapi kepada para turis yang ada di komplek itu, mengingat angin di sana memang besar sehingga sering membuat rambut jadi awut-awutan.

Lalu bagaimana dengan calon ketiga? Ia berhasil menjual 500 sisir..!!

Caranya? Ia menemui kepala biara. Ia lalu meyakinkan jika sisir ini bisa jadi souvenir bagus untuk komplek biara tersebut. Kepala biara bisa membubuhkan tanda tangan di atas sisir-sisir tersebut dan menjadikannya souvenir para turis. Sang kepala biara pun setuju.

Sahabatku yang baik…

Apa yang sering kita anggap sebagai penghambat terbesar dlm usaha atau karier?
Bukankah kita sering kali menyalahkan keadaan?
Dan inilah yang membuat calon pertama gagal.
Sementara calon kedua, sudah berpikir lebih maju.
Namun ia masih terpaku pada fungsi sisir yang hanya sebagai alat merapikan rambut.


Tapi calon ketiga sudah berani berfikir di luar kotak ( THINKING OUT OF THE BOX ), berfikir diluar kelaziman. Dia bukan hanya berani berpikir bahwa sisir bukan hanya alat merapikan rambut, melainkan bisa menjadi souvenir.


Kita tidak bisa mengatur situasi seperti yang kita kehendaki.
Tapi, kita bisa mengerahkan segenap potensi kita untuk mencari solusi.


Segenap potensi” bukan hanya terbatas otot atau kerja keras, tapi juga pikiran, ilmu, intuisi dan kerja cerdas.

Pendek kata, kreatifitas akal, ketekunan dan kesabaran. Itulah potensi dalam diri kita yang dapat dipergunakan…

Sumber: Status dari Akun Facebook : Bondan Danu Kusuma

“BAGAIMANA MENJUAL SISIR KEPADA ORANG YANG BOTAK”

Pertama terjun kedunia bisnis, ceileh bisnis braay hahay.
Jadi begini, ane seneng banget gonta ganti usaha, karena belum konsisten, belum teguh kokoh kek semen tiga roda atau holcim hehe 

Sederhananya gini:
  • Usaha kerupuk ane rintis dengan penuh kasih sayang, nemu masalah atau peluang usaha baru, kadang suka mikir mau pindah usaha, ganti usaha. Padahal usaha kerupuk ini belum kokoh pondasinya.
  • Karena dapet masalah dan tergiur sama usaha oranglain, pindah lagi tuh ke budidaya ikan, nah dugaan diriku ternyata salah, ternyata dibudidaya ikan persaingan sama masalahnya ternyata lebih kompleks. T_T
  • Pindah lagi keusaha cemilan, dan mulai lagi dari bawah. Ngerintis lagi dari bawah, belajar lagi dan lagi. Usaha cemilan udah ngasih hasil yang lumayan, daaaaan.. tergiur lagi sama usaha mukena yang katanya gampang banget. Biasakan klo orang ngomong (teori) mah gampang, tapi pas praktek dilapangannya, setengah mati buat ngejalanin wkwkwk
  • Karena tergiur, seperti yang lalu lalu, daku terbang lagi, pindah usaha lagi ke usaha mukena, dan benar ternyata.. lagi-lagi harus mulai ngrintis dari bawah (lagi). Kira-kira gambarannya gini:

Nah, klo temen-temen ada yang ngalamin kek gini. Saran ane segeralah bertobat hehe. Maksudnya segera evaluasi, segera perbaiki..

Klo yang kedua, ceritanya ane udah ada evaluasi sama tobat. Ini juga kepaksa harus tobat karena uang terus kesedot sama percobaan lagi, lagi, dan lagi. Yang benerannya kapan klo terus coba-coba? Mau terus loncat-loncat? Itu bukan hebat, malah bisa bikin temen-temen pusing. Beda lagi klo usaha di satu bidang dulu, yaaa yang namanya pemula dengan modal dan pengalaman dikit, beda sama pemula yang segalanya udah ke tutup sama budget. Klo jalanin usaha sendiri belum bisa auto pilot, yaaa harus sering ngoreksi diri. Etapi, mau terjun ke dunia bisnis, uang tidak selalu dan tidak melulu jadi faktor utama. :)

Setelah evaluasi, memang diriku perlu konsisten jalanin usaha. Pilih usaha mana yang mau bener-bener digeluti. Nah setelah ditentuin, kita coba konsisten disana. belajar belajar dan belajar. Gambarannya kira-kira seperti ini, temen-temen nyoba usaha disatu bidang dan ngalamin gagal (1), terus temen-temen lanjutin lagi usaha dibidang itu dan ngalamin gagal (2), temen-temen lanjut lagi dan gagal (3), sampai terakhir temen-temen memuin gagal (4). Nah, temen-temen disini bisa ngebedain gagal yang diatas karena pindah-pindah usaha. Semuanya mulai lagi dari bawah, rintis lagi loncat lagi. Beda sama gagal digambaran kedua yang konsisten disatu bidang usaha, sampai temen-temen bisa tau seluk-beluk usaha yang temen-temen konsistenin. 
Ada yang nanya gini, "Kang tapi pengalaman digambaran yang pertama lebih banyak, lebih bervariatif!". Benerrr, temen-temen bener tapi temen-temen milih mana? rintis usaha dari bawah terus-terusan karena ngga konsisten atau rintis usaha, gagal dibidang yang sama sampai temen-temen bisa jadi spesialis dibidang itu. Taukan klo temen-temen mau berobat ke spesialis itu tarifnya gimana? Terus, banyak atau sedikit yang bisa jadi spesialis itu?

Orang yang bisa jadi spesialis itu biasanya dicari-cari dan paling diingat loh. Mau jual ini itu juga gampang. Soalnya udah jadi spesialis dan diakui karya-karyanya. Tapiii, tergantung temen-temen mau pilih yang mana juga. Ini sekedar cerita pengalaman dan pemikiran temanmu, supaya ngga usah ngalamin pengalaman yang sama :)

Semoga bermanfaat :)
NB: Jika dirasa ada yang kurang, silahkan beri masukan. Jika dirasa bermanfaat, silahkan share :)


2 Siklus Awal Jadi Pengusaha


Pertama Pengen Jadi Pengusaha di Usia Muda?.. Ini yang dialami

Pertama
Seneng banget nyari orang-orang keren di internet, terus pilih deh bidang yang disenenginnya bidang apa, nah udah ketemu tuh orangnya? Lalu apa yang lakuin? Dateng kerumahnya? BUKAN! :( 
Ane sering pantengin tuh akun-akunnya, share sana sini, terus pas doi jualan? Pasti ngusahain untuk beli apa yang dijual (tentu yang dirasa bakal ada manfaatnya). Tapi, pas barangnya udah dateng? Semisal buku? Seringnya dibaca terus dibiarin gtu aja tanpa ada tindak lajut.
Lalu, untuk apa beli buku wirausaha? sekedar nambah pengetahuan aja? hehe. Tapi ini memang yang bener-bener ane alamin.

KeDua
Setelah beli buku, kadang dibuku itu cuma dikasih setengah-setengah ilmunya (katanya), jadi klo mau dapet ilmu tambahan ya harus ikut seminar biar langsung dari pakarnya.. Terus ikut deh seminar-seminar, berburu foto sama mastah-mastahnya terus upload ke medsos, tapi.. ilmu yang dikasih pas seminar? gatau nguap kemana deh itu ilmu sama semangat yang ditularin pas acara :(

KeTiga
Ngumpulin ebook premium sama freemium ampe hardisk penuh haha dibaca semuanya? boro-boro! Buku juga sama, numpuk cuma dibaca kadang-kadang.

KeEmpat
Like, Coment, Share, status yang sekiranya PRO sama isi hati, atau kondisi bisnis hehe. Tujuannya buat apa yaa? *yang ngalamin pasti senyam senyum -cieeeee* 

KeLima
Beli merchandise terus dipake biar keliatan iye nya, tapi mana isinya? hehe ngga ada isinya cuma jadi pengikut aja ane mah T_T

KeEnam
Cerita pengalaman, seolah-olah udah punya ilmu segunung, padahal maah, aduuuh. Kebanyakan teori, prakteknya belon.

KeTujuh
Maunya nguasain semua ilmu yang ada, ciat.. ciat.. ciat.. Ini mau itu mau. Susah disini, loncat kesana. Susah disana, loncat kesini. Gagal fokus karena kebanyakan cabangnya.

KeDelapan
Setelah mau fokus, fokusnya malah balik lagi ke yang awal, balik lagi ke bawah deh! Padahal klo dilanjutin dari awal, terus tetep bertahan. Udah segimana ilmunya

KeSembilan
Baru mulai usaha udah berlaga jadi bos, padahal ini titik awal kemunduran

KeSepuluh
Ebook download, buku dibeli, seminar diikutin, harusnya langsung dipraktekin, TITIK!
Fokus disatu dulu.

Setelah dievaluasi, ternyata harusnya gini:

  • Rintis usaha dari bawah
  • Konsisten
  • Jangan baru gagal sekali, atau kena masalah pertama kali, langsung mikir mau bikin usaha lain. Karena cara nghindarin masalah bukan solusi, hadapi secara tuntas. Kau yang memulai, kau juga yang harus menyelesaikan 
  • Jangan so, langsung jadi bos
  • Harus tau seluk beluk usaha yang ditekuni sampai hal-hal sekecil apapun, jangan baru mulai langsung percayain ke oranglain (klo tetep ngeyel mau langsung jadi bos juga gpp, tapi ntar juga ngerasain apa yang ane alamin)
  • Setelah km tahu seluk beluk seputar usahamu baru km boleh ngangkat orang kepercayaan, liat engkoh-engkoh sama encih-encih yang jualan sekarang. Mereka gabanyak gaya, padahal mereka mampu buat beli tapi mereka hidup sederhana. tapi.. ane gakan nunjuk ke oranglain, ane sendiri kadang suka banyak gaya.. :)
  • Penghasilan bertambah, gaya hidup sewajarnya dan sesuai kebutuhan aja, jangan berlebihan. 
  • Terus belajar, jangan merasa puas dengan ilmu yang sudah dimiliki karen bisnis itu dinamis
  • Ada yang menganggap kegagalan itu awal dari kehancuran, ada yang menganggap kegagalan itu awal dari kesuksesan, malah ada juga yang menganggap kegagalan dia itu sebagai keberhasilan, lah kobisa. Iya, karena dia menganggap dirinya sudah berahasil merasakan kegagalan terlebih dahulu dibanding orang yang belum pernah sama sekali merasakan gagal, dia bilang dia itu berhasil, anehkan? hehe
  • Pokonya gagal cobalagi, jatuh bangkit lagi, hancur bangun lagi, sambil evaluasi dan terus perbaiki. Karena ga ada orang sukses yang gapernah ngerasain gagal.


Semoga bermanfaat :)

NB: Jika dirasa ada yang kurang, silahkan beri masukan. Jika dirasa bermanfaat, silahkan share :)


Pertama Pengen Jadi Pengusaha di Usia Muda?.. Ini yang dialami

Buat Seorang Merasa Lebih Berarti

Orang Yang Tidak Suka DenganMu Adalah Aset TerbesarMu

Saat ini, Kamu Hanya Perlu Tersenyum!

Lakukan Saja yang Terbaik

Usaha Mungkin Bisa diTiru tapi Hasil Tidak!

Kekurangan dan Kelebihan

Hai temen.. Apa Kabarrr..
Semoga sehat terus ya.. Bisnisnya, Kerjaannya, Rutinitasnya semoga slalu diberi keberkahan..aamiin

Waktu itu persis menginjak pertengahan semester I di kelas XII, seperti pada umumnya. Waktu semester I di kelas XII anak SMA dipenuhi dengan kesibukan dan kegalauan. Sibuk cari info sana-sini, baik itu tentang pekerjaan dimasa depan, maupun tentang perguruan tinggi favorit. Galaunya, ya mikirin nilai, karena kalah saing dengan yanglain, atau galau mau jadi apa yaa.. masih banyak pengaruh dari sana-sini.

Satu persatu kaka kelas dari berbagai Perguruan Tinggi masuk kelas, ngasih pengarahan, pencerahan seputar bagaimana sih prosfek dan bakal jadi apasih klo masuk jurusan ini, jurusan itu.. Padahal nyatanya, yang ane rasain pas udah lulus mah.. aduh.. hidup dijaman sekarang harus bisa lentur, banyak yang ga korelasi, semua serba dituntut fleksible hehe sampai peraturan-peraturan aja bisa fleksible hehe. Tapi, bukan itu yang mau diceritain.

Dengan nilai yang pas-pasan dan kadang klo ada nilai gede juga suka ngerasa banyak hokinya. Ane udah sadar diri duluan, yang punya nilai bagus itu tidak hanya temen-temen dari sekolah ini! yang mau lanjut keperguruan tinggi jurusan ini, itu bukan cuma darisini! yang mau naik jabatan juga banyak! yang masih pengangguran juga banyak! yang udah jadi orang hebat juga ga kalah banyak! Indonesia itu luas! Indonesia itu jadi idaman orang luar negeri juga. selain sumberdaya yang melimpah, orang Indonesia juga kebanyakan lebih menghargai WNA daripada WNI sendiri. 

Saat-saat menjelang akhir ini, ane nentuin arah. Harus kemana? harus jadi apa? gimana sama cita-cita yang sedari dulu diidam-idamkan?
Galau, bener-bener galau dah! Dulu, pas lagi rame sama G*yus T*mbun*n, ane jujur pengen masuk Sekolah Tingginya. Terus pas ada sodara bilang klo dari Geologi itu bisa banyak uang, kerjanya banyak diluar ruangan, mikir juga mau kesana, liat kaka tingkat yang udah lulus terus jadi asisten orang penting dipemerintahan, mau juga. Tapi, dari sekian banyak itu, ga satupun yang diambil, bukan karena semua itu salah, salahnya cuma di niat! apa niatnya? niatnya cuma ingin cepet kaya! cepet punya ini itu! padahal, gatau sekeras apa itu usahanya, perjalanannya, dan proses apa yang udah dilalui! Kan bahaya klo orang udah mau hasil enak tanpa mau dan tahu kerja keras?!

Alhamdulillah, setelah share sana sini. Ada juga yang ngasih masukannya itu PAS banget! Kenapa pas? Karena sekarang yang menjalani ngerasa, sangat berarti segala dukungan dan masukannya dari Ibu. Terima kasih Bu ({}). Saat oranglain bilang, kamu harus jadi ini itu, kamu harus jadi orang hebat, kamu harus ambil jurusan ini biar jadi orang hebat, kamu harus ambil jurusan ini biar jadi orang yang bermanfaat, kamu harus begini bergitu. Ibu cuma bilang, "Zar, Nizar gausah jadi apa yang orang lain mau, Nizar punya cita-citakan? Jadilah apa yang Nizar mau dengan penuh Tanggung Jawab! Tekuni apa yang Nizar suka dengan penuh Tanggung Jawab! Jadilah yang terbaik dibidang itu, dan harus jadi orang yang bermanfaat bagi sesama dan lingkungan!"

Alhamdulillah dengan dukungan dari berbagai pihak, keluarga, temen dan Atas seizin Alloh SWT sekarang terasa ringan menjalani hidup. Satu persatu mulai terbuka. Bukan karena segalanya sudah ada, tapi karena semua dijalani dengan penuh kebahagiaan karena semua pilihan atas keinginan sendiri. Bukan karena gengsi, bukan karena oranglain.

Akhirnya merubah haluan, tadinya yang dikejar itu nilai, nilai, dan nilaaaiii. Pokoknya gimana caranya dapet nilai bagusss dan setelah share sana sini ternyata, nilai yang ada diselembar kertas itu bukan tolak ukur segalanya, bukan jaminan bisa sukses hidup dan keterima kerja. Masih banyak faktor lain yang dirasa penting, ada orang yang terfokus pada nilai, tapi lupa dengan praktek, silaturahmi, bangun relasi, jejaring dimana-mana. Maka, tidak aneh jika sekarang setahun setelah lulus, ane liat temen yang dulunya nilainya jauh diatas rata-rata ada yang masih nganggur. Malah ada yang curhat, klo dia itu ngerasa nyesel karena cuma nyari nilai, nyempurnain nilai, udah pokoknya klo nilai bagus, orang juga bakal banyak yang nyari! Begitu kerennya temen satu ini. Adalagi yang bener-bener belajar dan kebetulan orangtuanya udah jadi orang hebat. Jadi pas, orang hebat sama orang hebat. Tapi ada juga temen yang lulusnya diakhir, dia udah punya tim yang luar biasa. Punya agensi properti syariah, luar biasa. Dia sudah bisa memberi banyak manfaat. Lebih jelasnya, inshaaAlloh nanti mau wawancara beliau.

Oiya, klo ane dengan nilai yang ada diambang rata-rata, ngerasa sadar diri banget. Ane rubah haluan, tujuan bukan nilai tapi jadi orang yang bermanfaat melalui jalur wirausaha tapi klo kepentok sekepentok pentoknya sama modal, ane harus bisa kepake kerja juga. Akhirnya waktu itu, mumpung masih punya status sebagai penuntut ilmu, lah ilmu kok dituntut yoo.. salah ilmu apa? hihi.

Nyoba kerja disana sini, bangun relasi sama orang-orang, pokoknya sama semua orang, mulai dari tukang parkir harus jadi temen. Malah ada temen sama keluarga saking sayangnya terus berulang kali bilang "Zar, kewajiban km itu sekarang kuliah yang bener, bukan kerja atau usaha, sampe ada izin, alpa gtu di transkip nilai!". Tapi ada juga yang bilang gini, "Zar, kewajiban km sekarang itu belajar, dan belajar itu ga harus diruangan. Ilmu banyak diluar. Yang ga sekolahpun banyak yang lebih pinter dan lebih jujur! Bohong klo orang semakin tinggi ilmu itu semakin sombong, biasanya yang memang berisi dan memahami itu ga banyak tingkah".

Oiya, ngomong-ngomong bangun relasi dan jejaring. Jadi inget quote di foto ini
liem sioe liong nizaryuma.blogspot.co.id
Hidup, yaaa namanya hidup ga lepas dari gundah dan galau merana yaa.. ehehe. Dikala semangat lagi down, ane paling seneng sama film-film ini:
3 idiot

laskar pelangi

sang pemimpi

the billionaire

Semua menceritakan tentang bagaimana memperjuangkan mimpi, dengan segala keterbatasan, dengan segala kekurangan, kita punya cita yang harus kita perjuangkan. Sukses itu relatif, sukses setiap orang tentu berbeda. tapi kerja keras dan doa itu pasti!

Semoga bermanfaat sahabat :)

NB: Jika dirasa ada yang kurang, silahkan beri masukan. Jika dirasa bermanfaat, silahkan share :)

Kanan atau Kiri atau Lurus?

Jualan di Kelas nizaryuma.blogspot.co.id
Semangats Pagi !!!
Kata itu sering diucap sebagai afirmasi dipagi hari. Kala itu sedang giat-giatnya jualan dikelas.
Mungkin ada yang nanya, kenapa jualan dikelas dan darimana asal usulnya?
Jadi gini, setelah jualan kerupuk alhamdulillah ada uang lebih, terus kepikir daripada disimpen mending diputerin lagi uangnya buat modal usaha. Kebetulan waktu itu juga ada temen yang udah mulai jualan air mineral dikelas. Dia ngajak join usaha, jadi dia cukup nitipin air mineral dikelas, modal dikasih sama dia, sistemnya bagi hasil 50%:50%.

Hari kehari jualannya cukup laku, meskipun cuma dari jualan air mineral, tapi pemasukan sehari udah lumayan kala itu, berkisar 8rb-15rb, uang saku sehari aja ga nyampe segitu. 

Namanya dagang ya, ga selamanya laku keras, ada masa dimana ada diatas dan dibawah. Mirip hiduplah gimana, kadang manis kadang pahit, kadang juga kayak es campur yang udah dicampur sama es campur lainnya. paciweuh bray..hehe. Singkat cerita, ga jualan lagi dikelas. 

Sebulan kemudian, kebutuhan makin banyak. Buat studytour, buat bayar buku, buat bayar les. Waktu itu sebisa mungkin cari cara, gimana caranya biar ga minta ke orangtua. Akhirnya kepikiran jualan lagi dikelas. Ini nih pengalaman paling seru!
Jualan di Kelas nizaryuma.blogspot.co.id
Ceritanya, mau mulai lagi jualan air mineral
Langkah pertama, tanya-tanya ke pedagang, tukang parkir, ibu kost, pokoknya ke orang-orang yang bisa ngasih info "dimana pasar yang paling murah?". Alhamdulillah, dapet rekomendasi 2 pasar yang katanya murah. Tanpa pikir panjang, langsung dateng kepasar yang direkomendasikan itu. Setibanya dipasar, nanya lagi "dimana grosir air paling lengkap dan paling murah?".
Akhirnya, dapet juga rekomendasi beberapa grosir. Tanpa pikir panjang, langsung datengin satu persatu. Langsung catet harga2nya. Begitupun dipasar yang kedua. Lakuin cara yang sama. Setelah dibanding-banding, ternyata masing-masing punya keunggulan sama kekurangannya. Ada grosir yang murah banget disatu barang, jarang ada grosir yang murah disemua merk barang.

Lalu, dipilihlah pasar yang lebih deket sama kostan, ya meskipun harga dipasar yang paling deket sama kostan sedikit lebih mahal, tapi bisa menghemat waktu saat pembelian dan pengiriman ke sekolah.

Jreng..jreeeng..
Jualan di Kelas nizaryuma.blogspot.co.id
Hari pertama jualan, belanja sore terus dianter ke sekolah besok paginya.. sekitar jam 6 kurang (biar temen-temen belum banyak yang dateng) hehehe. Meskipun ini kali kedua jualan, rasa malu dan gengsi itu tetep ada :(. Eh iya, dihari pertama jualan cukup berhasil, semua air mineral yang dijual alhamdulillah larisss manissss.. taungga? keuntungan jualan sehari dari air mineral ini dari satu dus berkisar antara 20-24rb, lumayankan? tapi itu belum d potong uang ini itu (uang bensin, ongkos kuli [angkat dari pasar ke sekolah, dari bawah kelantai 2, kan lumayan) tapi untungnya dikuliin sendiri semuanya hehe.

Untuk tahap awal, bolehlah perhitungan ini ga terlalu diribetin, tapi klo usaha yang emang bener-bener mau dikelola secara profesional dan mau berkembang, biaya apapun yang keluar harus diitung, termasuk yang punya usaha juga harus diitung pegawai, harus dikasih upah. Jangan sampe cape-cape gaji orang, tapi tenaga sendiri ga diperhitungin..gadihargain..

Hari ke hari, mulai ada kendala dipenjualan. Temen-temen kelas senengnya beli air mineral yang dingin. Waduh, masa harus bawa pendingin ke kelas? Mikir-mikirrr, "gimana ya caranya biar air mineral bisa laku keras lagi?".. Ahaaaa!

Terlintas untuk mengkombinasikan air mineral dengan produk lain, produk yang bisa bikin orang pengen minun cepet! haha. Besok paginya ane dateng kepasar, langsung cari tuh dimana yang jual jajanan murah. Dapetlah dua produk, roti sama kripik pedaaazZ! Meskipun dari penjualan kripik pedas, roti, dll ga terlalu besar. Tapi imbas dari itu yang bisa cetak hasil lebih besar hehe

Setelah berjalan 2bulan, kepikiran ngembangin usaha ke kelas lain. Ceritanya kala itu mau ngikutin cara franchise, usaha ada dikelas-kelas. Daaan, temen-temen tau ngga, cuma jualan model kek gini, bisa raup keuntungan seharinya 100-300rb, belum lagi dari kerupuk. Alhamdulillah waktu itu, dengan jerih payan sendiri bisa dapet segitu. Cuma itu ga bertahan lama, bukan karena bangkrut..tapi karena harus mengikutis us dan un.

Ceritanya, ini foto waktu dapet uang setoran dari mitra-mitra usaha kala itu hihi.
Jualan di Kelas nizaryuma.blogspot.co.id
Jualan dikelas itu mudah, tapi yang sulit itu memulainya.
Mendapat penghasilan dengan berjualan ditempat temen-temen berada juga mudah, yang sulit itu memulainya.
Intinya, temen-temen harus memiliki keinginan juga mau memperjuangkan keinginan tersebut. Segera bergerak. Jangan terlalu banyak konsep. 1 langkang nyata lebih baik daripada 1000 rencana. Semua orang bisa dengan mudah menciptakan mimpi, tapi tidak semua rela dan mau berusaha untuk menggapainya. Sudah lakukan, jangan banyak alasan.
Jika dirasa ada yang kurang, silahkan beri masukan. Jika dirasa bermanfaat, silahkan share :)
Sahabatmu Nizar,Semoga bermanfaat :)


Hanya Jualan diKelas? Tapi ini Ga Bisa diBilang HANYA, ini LEBIH

Hai teman..
Berwiraswasta bagi kaum muda saat ini, tidak hanya sebagai sarana mencari penghasilan sampingan atau pokok saja. Berwiraswasta saat ini lebih dari itu, berwiraswasta bagi kaum muda saat ini sudah menjadi passion
Adanya teknologi internet membuat semua menjadi serba mudah, informasi apapun yang dibutuhkan sekarang bisa dibilang ada 'diujung telunjuk' kita. Seperti informasi peluang usaha dari teman yang menggeluti dunia usaha berikut ini:

Nama Usaha                           : CV. Agro Mandiri
Usaha Bergerak diBidang      : Peternakan
Peternakan yang diUsahakan : Unggas, Mulai dari HULU- ONFARM- HILIR

Apasih keuntungan dan manfaat kita mengenal CV. Agro Mandiri?
  1. Temen bisa konsultasi mengenai PETERNAKAN ke no 085222726570
  2. Bisa juga tanya & pesan DOC dan DOD ke no 081214424389
  3. Bisa juga tanya & pesan PAKAN TERNAK dan SAPRONAK ke no 082314799980
  4. Bisa juga tanya seputar KEMITRAAN TERNAK ke no 08112476456
  5. Dan temen juga bisa konsultasi sebagai tim pemasaran, jadi agen ataupun reseller KARKAS AYAM KAMPUNG, BROILER, dan BEBEK ke no 081372293007 
Selain beberapa keuntungan diatas, temen-temen juga bisa belajar atau mengembangkan usaha dibidang perungggasannya dengan bermitra dengan CV. Agro Mandiri.

Mungkin sebagian ada yang mengacuhkan info ini. Ndak..opo-opo to. Tapii, menurut ane, ini bisa jadi ladang penghasilan yang minim modal buat temen-temen. Asal temen-temen punya relasi, temen-temen bisa jalanin deh peluang usaha kerjasama ini. Klo temen-temen punya relasi dirumah makan apalagi. Saran ane mending cepet tanya seputar kebutuhannya apa, bagaimana, berapa dll. Mumpung Informasinya masih anget :)

Atau temen-temen bisa dateng langsung ke:

KOTA TASIKMALAYA Jl. Tamansari Indah Blok D No 24B Tasikmalaya Tlp/Fax (0265) 312026 atau SINGAPARNA Jl. Perikanan Darat (KONGSI) Cipakat, SINGAPARNA Kab. Tasikmalaya Tlp: 08112476465











NB: Jika dirasa ada yang kurang, silahkan beri masukan. Jika dirasa bermanfaat, silahkan share :)
Semoga bermanfaat :)

Peluang Kerjasama Pemasaran Karkas Ayam Kampung, Broiler, Bebek

Jualan bagi pengusaha muda pemula ituu.. nizaryuma.blogspot.co.id
https://theaiesecblog.wordpress.com/entrepreneurship/
Jualan bagi Pengusaha Muda Pemula ituu..

Malu

Poin satu ini, merupakan poin yang paling-paling hot bagi pengusaha pemula, apalagi pengusaha pemula ini punya gaya hidup yang diatas rata-rata. Rasanya bakal beraaat..banget untuk bisa menyesuaikan dengan kata 'jualan'. Bayangannya, klo usaha itu harus punya modal gede, terus bikin usaha kekinian yang guede, dan hasilnya langsung didapet guede juga. Berat rasanya klo harus mulai usaha dari yang kecil, kecuali karena tuntutan keadaan. Baru mikir mau atau ngga hehe. Tapiii, klo bisa lewatin masa-masa penuh gengsi ini, inshaaAlloh pengusaha muda pemula ini bakal jadi bergengsi

Males
Salah satu penyakit yang gatau asal usulnya darimana, eh..eh.. dari diri sendiri deng hehe. Biasanya sebelum jualan itu kebayang bakal gini, bakal gitu, pokoknya bakal keren deh ini usaha. Tapi seiring berjalannya usaha, ngga lama nemui kendala, terus kendalanya sulit buat dipecahin. Biasanya, kesana-kesana suka males, dan berakhir deh cerita jualannya. Give Up atau dengan cepet buka usaha baru..loncat lagiii hehe. Biasanya biar bisa ngalahin rasa males itu ada beberapa tips, diantaranya: liat lagi list mimpi-mimpi kita buat bahagiain orang tercinta, liat foto orang tercinta, liat kegiatan orang-orang yang kerjanya beraaat banget, liat cerita atau nonton kisah orang-orang berhasil.

Ga Konsisten
Hal ini yang paling ane rasain diawal jadi pengusaha muda, klo nemu masalah yang lumayan berat bukannya ngeberesin, malah nyari solusinya lari dan bikin usaha baru (inshaaAlloh temen-temen mah, enggak gitu yaak ^^). Lari bukan solusi, agar masalah beres yaa harus dihadapi. Meskipun resikonya mau kayak gimanapun, ya telen aja sendiri. InshaaAlloh itu bisa jadi obat buat pengusaha pemula (pahit, tapi menyembuhkaaan) hehe

Itu menurut ane, klo menurut temen-temen apa? :D

Jika dirasa ada yang kurang, silahkan beri masukan. Jika dirasa bermanfaat, silahkan share :)


Semoga bermanfaat :)

Jualan bagi Pengusaha Muda Pemula ituu


Alhamdulillah, konsumen kerupuk terus bertambah..
Berawal dari jualan dikelas karena kepepet, sekarang kepepetnya malah berubah jadi ketagihan jualan. Ternyata, jualan itu enak yah..

Selang seminggu jualan dikelas, ane langsung tancap gas masuk ke kantin-kantin sekolah, ke tempat makan di food court Yogya, SMKN 2 Kota Tasikmalaya, rumah makan sunda T.O (Tutug Onchom) Rahmat, mie ayam Dodi, warung nasi sampai ke Universitas Siliwangi. Alhamdulillah dulu punya reseller yang baik-baik, alhamdulillahnya lagi, orang yang dulu pernah jadi reseller, sekarang udah banyak jadi orang keren dibidang masing-masing, ikut seneng liat progress temen-temen itu  ^^
Alhamdulillah, konsumen kerupuk terus bertambah, lagi istirahat didadaha
Alhamdulillah, konsumen kerupuk terus bertambah, lagi siap siap mau berangkat dari kostan


Waktu itu lagi rame-ramenya orderan darisana sini, bahkan ketika UN pun banyak yang minta dikirimin barang, yaaa mau gamau. orang kita yang memulai usaha, masa kita mau lepas begitu aja konsumen setia kita. Daripada kita nyari konsumen baru, mending kita mempertahanin konsumen lama, kenapa? karena buat nyari konsumen baru itu cost nya lumayan lebih tinggi dari mempertahanin konsumen lama. Oiya, perlakukan semua dengan baik, mau itu calon konsumen, konsumen baru atau konsumen lama, perlakukan dengan baik. Jangan mentang-mentang karena ente udah jadi juragan terus udah punya banyak langganan, lalu ente jualan jadi belagu. Buhaya Boss..!!! Usaha ente gakan lama lagi bisa gulung risol, eh gulung tikar Boss hehe.
Jadi pengusaha yang perasa itu perlu, tapi jadi pengusaha yang merasa itu, jangan!


Sekian, Semoga bermanfaat :)

Jika dirasa ada yang kurang, silahkan beri masukan. Jika dirasa bermanfaat, silahkan share :)

Alhamdulillah, konsumen kerupuk terus bertambah